Venom Linux - Distro Ringan untuk Pengguna yang Berpengalaman
Venom Linux - Distribusi Linux Ringan untuk Pengguna yang Berpengalaman. Oke kali ini saya akan sharing sedikit pengalaman menggunakan distro Venom Linux. Distro yang bukan merupakan turunan distro lain dan dikembangkan dari awal (Linux from Scratch) ini dari awal memang menargetkan user yang sudah berpengalaman.
Distro yang terinspirasi oleh CRUX ini dikembangkan oleh Syazwan Emmett sebagai Lead Developer di Venom Linux, dibantu oleh Mohammad Tanio yang mengurus masalah desain website Venom Linux (venomlinux.org), dan juga Jens Thys sebagai tester.
Venom Linux memiliki package manager mandiri bernama scratchpkg, yang sepenuhnya ditulis menggunakan bahasa pemrograman bash.
Meski di deskripsi ditulis bahwa distro ini ditujukan oleh orang berpengalaman, proses instalasinya sendiri tidak terlalu suilt. Sudah disediakan tool installer yang bisa digunakan untuk mengatur partisi, hostname, sampai instalasi grub.
Hanya saya saya belum berhasil melakukan instalasi di mode uefi. Selalu gagal saat pemasangan bootloader. Sepertinya memang belum sepenuhnya disupport untuk uefi.
Kebetulan yang saya install adalah Venom Linux edisi XFCE. Dan tampilannya memang masih tampilan default XFCE, lol. Aplikasi yang tersedia di fresh installed pun tidak terlalu banyak, hanya aplikasi default bawaan XFCE.
Instalasi sistem ini memakan space kira-kira 4.5GB.
Contoh penggunaan scratch.
Instalasinya mirip dengan Gentoo, kita harus melakukan compile sendiri.
Untuk penggunaan memory nya sendiri tergolong ramah. Posisi idle memakan sekitar 400MB.
Well, saya sendiri belum mencoba fitur lain. Namun sepertinya distro ini cukup seru untuk dicoba. Worth it untuk mengisi kebosanan kalian selama lockdown.
Venom Linux menyediakan beberapa versi untuk ISO nya, termasuk untuk pengguna XFCE, MATE, ataupun LXDE.
Download Venom Linux
Login for live iso:
normal user
Cukup jalankan perintah sudo venom-installer melalui terminal. Atau, ikuti tutorial berikut:
Homepage: https://venomlinux.org
Oke mungkin sekian dulu artikel kali ini, mungkin artikel ini bakal saya update secara berkala sambil saya coba juga fitur-fitur yang ada di OS ini.
Distro yang terinspirasi oleh CRUX ini dikembangkan oleh Syazwan Emmett sebagai Lead Developer di Venom Linux, dibantu oleh Mohammad Tanio yang mengurus masalah desain website Venom Linux (venomlinux.org), dan juga Jens Thys sebagai tester.
Venom Linux memiliki package manager mandiri bernama scratchpkg, yang sepenuhnya ditulis menggunakan bahasa pemrograman bash.
Meski di deskripsi ditulis bahwa distro ini ditujukan oleh orang berpengalaman, proses instalasinya sendiri tidak terlalu suilt. Sudah disediakan tool installer yang bisa digunakan untuk mengatur partisi, hostname, sampai instalasi grub.
Hanya saya saya belum berhasil melakukan instalasi di mode uefi. Selalu gagal saat pemasangan bootloader. Sepertinya memang belum sepenuhnya disupport untuk uefi.
Kebetulan yang saya install adalah Venom Linux edisi XFCE. Dan tampilannya memang masih tampilan default XFCE, lol. Aplikasi yang tersedia di fresh installed pun tidak terlalu banyak, hanya aplikasi default bawaan XFCE.
Instalasi sistem ini memakan space kira-kira 4.5GB.
Contoh penggunaan scratch.
Untuk penggunaan memory nya sendiri tergolong ramah. Posisi idle memakan sekitar 400MB.
Well, saya sendiri belum mencoba fitur lain. Namun sepertinya distro ini cukup seru untuk dicoba. Worth it untuk mengisi kebosanan kalian selama lockdown.
Venom Linux menyediakan beberapa versi untuk ISO nya, termasuk untuk pengguna XFCE, MATE, ataupun LXDE.
Download Venom Linux
Login for live iso:
normal user
- username: venom
- password: venom
- username: root
- password: root
Cukup jalankan perintah sudo venom-installer melalui terminal. Atau, ikuti tutorial berikut:
Homepage: https://venomlinux.org
Oke mungkin sekian dulu artikel kali ini, mungkin artikel ini bakal saya update secara berkala sambil saya coba juga fitur-fitur yang ada di OS ini.
