Persistent SSH Tunneling menggunakan AutoSSH

Persistent SSH Tunneling menggunakan AutoSSH. Beberapa waktu yang lalu saya pernah membahas SSH tunneling. Nah, salahsatu kendala saat kita melakukan SSH tunneling adalah adanya kemungkinan koneksi terputus. Untuk mengatasinya, kita bisa menggunakan autossh. AutoSSH sendiri berfungsi untuk mendeteksi koneksi ssh yang terputus dan otomatis menyambungkannya kembali.
Untuk instalasinya cukup mudah. Biasanya sudah tersedia di repository sistem linux yang kalian pakai. Di Debian dan turunannya (termasuk Ubuntu), kalian bisa gunakan perintah berikut untuk menginstall autossh.
sudo apt update && sudo apt install autossh -y
Secara garis besar, perintah AutoSSH adalah sebagai berikut:
autossh [-V] [-M monitor_port[:echo_port]] [-f] [SSH_OPTIONS]
Flah -V untuk menampilkan versi AutoSSH (dan exit), flag -M untuk menggunakan mode monitor, dan -f untuk menjalankan proses autossh di background.

Flag -M dibutuhkan meski kalian tidak menggunakan mode monitor di autossh. Untuk mendisable, kalian bisa gunakan opsi "-M 0".
Kita juga bisa menggunakan fitur yang ada di SSH yakni ServerAliveInterval dan ServerAliveCountMax.

Contoh jika kita ingin melakukan forwarding dari port MySQL di server ke port 5000 di local.
autossh -M 0 -f -T -N -o "ServerAliveInterval 30" -o "ServerAliveCountMax 3" -L 5000:localhost:3306 sshuser@linuxsec.org
Untuk perintah maupun opsi lain yang bisa digunakan, kalian bisa cek menggunakan perintah
autossh --help
man autossh
ssh --help
man ssh
Oke mungkin sekian sharing singkat kali ini, semoga bermanfaat. Jika ada yang ingin ditanyakan silahkan tinggalkan komentar.