Beberapa Mitos dan Pandangan Yang Salah Terhadap GNU/Linux

Beberapa alasan kenapa orang orang masih bertahan dengan OS bajakan dan enggan migrasi ke GNU/Linux adalah adanya pandangan yang salah dari orang orang terhadap Operating System yang powerfull ini. Kesalahpahaman ini menyebabkan mereka 'takut' untuk mencoba GNU/Linux, sehingga mereka masih berkontribusi menyumbang predikat Indonesia sebagai salah satu pembajak OS Windows terbesar di dunia.

Mungkin yang perlu saya tekankan disini untuk beberapa poin akan saya beri opini dan fakta yang ada di sekitar saya pribadi. Jadi mungkin agak berbeda atau mungkin malah berbeda dengan yang terjadi di lingkunganmu.
Oke langsung saja dimulai dari yang pertama.

1. Linux Itu Susah, Hanya Untuk Expert Saja
Untuk yang satu ini saya rasa semua setuju karena anggapan salah ini pun pernah ada di pikiran saya. Ya, saya pun pernah merasa enggan untuk hijrah ke GNU/Linux karena beranggapan linux itu susah. bayangan saya kalau membahas linux langsung ke terminal berwarna hitam dengan kode kode tidak jelas yang sulit dipahami.
Dan ketika saya akhirnya hijrah ke linux sekalipun, banyak orang beranggapan saya jago IT atau ahli jaringan hanya karena saya pakai linux. Pernah waktu ke wifi corner ada orang sebelah ngelirik pas tau saya pakai Ubuntu bilang "wah mas nya jago IT ya? kok main nya linux".

Padahal taukah kamu, GNU/Linux itu memiliki banyak varian yang tingkat kesulitan pemakaiannya beda beda. Dan untuk kamu yang baru migrasi dari Windows, Ubuntu dan turunanya adalah pilihan yang tepat karena sangat user friendly. Saya pun yang awalnya beranggapan linux itu susah ketika pertamakali mengoperasikan Ubuntu langsung bilang "lah gini doang. ternyata gak susah susah amat".

Gak percaya? Buktikan sendiri :D
Tampilan Desktop Ubuntu
2. GNU/Linux itu Kebal Terhadap Virus
Nah yang ini mungkin adalah kebalikan dari yang pertama. Kalau yang pertama adalah faktor orang enggan migrasi ke Linux, nah yang kedua adalah faktor orang pengen cepet cepet migrasi ke Linux.

Bener gak sih di GNU/Linux bebas virus? Bisa iya dan bisa tidak. Linux memang lebih aman jika dibanding Windows.Dan kebanyakan virus virus terutama adware yang berseliweran di internet mengincar user Windows. So, mungkin migrasi ke linux bisa jadi pilihan yang tepat.

Namun, kalian harus tetap hati hati. Di linux pun dapat terkena virus. Karena kecerobohan pengguna, bahkan banyak ransomware yang menargetkan pengguna GNU/Linux. Jadi menurut saya kesimpulannya adalah Linux memang lebih aman, namun pengguna tetap harus berhai hati.

3. Sistem Operasi Linux Tidak Stabil
Karena dikembangkan, dijalankan, dan dimaintain oleh komunitas, banyak yang mengira GNU/Linux tidak stabil.Padahal dengan adanya komunitas, dan adanya bug bisa langsung disubmit dan dicari solusinya tersebut menjadikan GNU/Linux OS yang stabil. Adanya perilisan versi beta dan release candidate sebelum versi final juga untuk meminimalisir ketidakstabilan dari distro linux yang diluncurkan/dirilis. Sehingga tidak perlu takut Linux tidak stabil.Toh jika ada kesulitan , ada forum tempat kalian bisa menanyakan solusi dari permasalahan yang ada.

4. Kalo Pake Linux, Gak Bisa Pake Windows Lagi
Ini juga alasan orang enggan memakai linux. mereka pikir, jika mereka harus menginstall linux, maka mereka tidak bisa menggunakan windows nya lagi. Padahal banyak distro linux yang bisa di dual boot dengan Windows. Ubuntu malah memiliki fitur "install ubuntu alongside windows" saat pembagian partisi. Sehingga kalian sebenarnya tetap bisa menggunakan Windows dan Linux secara bersamaan, mungkin untuk mencoba terlebih dahulu. Dan jika sudah mantep dengan GNU/Linuxnya, silahkan full migrasi ke Linux.

5. Linux Tidak Populer
Hmm. untuk yang terakhir ini mungkin bisa benar sih. Mungkin jika ini di kalangan lokal atau offline, kalian akan kesulitan mencari bantuan jika terjadi sesuatu. Namun, banyak sekali komunitas komunitas GNU/Linux di internet yang bisa menjadi wadah untuk tanya jawab dan berdiskusi masalah GNU/Linux. Jadi kalau dibilang GNU/Linux tidak populer mungkin kurang tepat. Dan kalau kamu sudah menguasai dasar dasar linux, mungkin kamu juga dapat menyebarkan opensource di daerahmu dengan membentuk komunitas pengguna GNU/Linux.

6. Tidak Bisa Main Game di Linux
Memang tidak semua game support di Linux. Namun dengan bertambahnya pengguna GNU/Linux, sekarang developer developer game sudah mulai melirik pasar linux.  Kalian bisa cek sendiri di steam sudah ratusan game populer yang bisa dimainkan di perangkat bersistem operasi GNU/Linux.. Bahkan Steam sendiri meluncukan Steam OS yang berbasis Debian. Sekarang juga sudah banyak game dengan grafik masa kini yang support di linux. Baik Real Time Strategy, First Person Shooter, Open World,  dan game kategori lain.

Nah mungkin sekian dulu artikel kali ini. Ada tambahan ? Silahkan komentar, nati saya update artikel nya.
Share juga ke teman temanmu biar mereka tau.

12 komentar untuk "Beberapa Mitos dan Pandangan Yang Salah Terhadap GNU/Linux"

Comment Author Avatar
Hahaha... Bener banget, terutama no. 1, 4, sama 6. Ditambah masalah nggak bisa install aplikasi W*ndows di Linux
Comment Author Avatar
Linux generasi 80an?? Linux kan baru ada tahun 90an -_- trus di poin yg terakhir game yg dimaksud adalah game AAA macam FIFA,Uncharted, Witch Hunter dll.... Game masih menjadi kelemahan utama Linux, hampir semua pekerjaan sy buat di Ubuntu tp sy masih dual booting dengan Windows gara2 game
Comment Author Avatar
wkwk ane dual boot gr2 inventor mas.
Comment Author Avatar
Kadang yg kalau nulis tentang linux lupa no 2 ini. Di bilang kebal gak di bilang rentan juga gak. Windows rentan karena banyak virusnnya. Gak ada lah sistem yg mutlak aman. Selain sistem nya bagus penggunanya jga harus pinter mnggunakannya. Yg pling mencolok ini pengguna linux tau apa yg ada dan diinstall di sistemnya di banding pengguna windows banyak penggunanya yg cuek yg penting nyala
Comment Author Avatar
setuju gan :D . saat install software pun di linux ya cuma software itu yg terinstall, nah di windows kadang install aplikasi ada adware ndompleng yg selalu munculin popup iklan di browser :D
Comment Author Avatar
setuju! malah sekarang buat yang baru belajar linux saya lihat mereka enggan balik ke windows, karena di linux sudah ada wps untuk pengganti microsoft office. nah, buat kakak2, abang-abang admin atau yang sudah mengunjungi blog ini, dan masih bingung dengan cara penggunaan linux, www.youtube.com/ahancrash juga menyediakan tutorial-tutorial dasar penggunaan linux, bahkan hingga tingkat menengah dan atas seperti keamanan jaringan di linux. untuk admin linuxsec, terima kasih! mungkin kita berjalan bersama-sama untuk memajukan negeri kita agar dana untuk lisensi windows di kalangan pemerintahan tidak di kantongi lagi! yang saya harapkan, "INDONESIA GO OPEN SOURCE" dengan adanya ini, maka dana lisensi untuk penggunaan windows di instansi pemerintahan tidak dikantongi lagi oleh pejabat2 negara yang KORUP! :) terima kasih untuk "LINUXSEC" secara tidak disadari kita sudah membuat revolusi untuk indonesia. SALAM OPEN SOURCE! SALAM STREET CYBER TEAM!
Comment Author Avatar
yup, mari sama2 mempromosikan GNU/Linux agar lebih dikenal di masyarakat :)
Comment Author Avatar
wah ndak bisa panjang2 ya? :)
Pendapat saya berdasarkan pengalaman di lingkungan sendiri:
Part 1...
1. Linux Itu Susah, Hanya Untuk Expert Saja
"Hanya untuk Expert saja" mungkin mitos, tapi Linux itu susah?
Berikut yang masih menjadi masalah di lingkungan saya:
- Instalasi aplikasi offline. Disini akses internet tidak mudah.
Instalasi online bukan solusi, karena kesanggupan membeli kuota internet dengan jumlah besar masih kurang (Termasuk saya sendiri).
Jika menggunakan Windows, mereka bisa ke warnet, mengunduh installer, dan melakukan instalasi sendiri dirumah.

- Di sekolah-sekolah kebanyakan, tidak diajarkan menggunakan Linux.
Kalaupun ada di tempat saya kuliah sekarang, mata kuliah Sistem Operasi mengajarkan Linux memang dengan CLI.

- Pengaturan pengguna di Linux dirasakan membingungkan, karena pengguna tidak bisa memodifikasi berkas yang ada di luar direktori home-nya
Pada Windows mereka bebas melakukan apa saja, dimana saja. Karena secara default pengguna adalah Administrator.
Sepertinya masih belum ada GUI yang bisa melakukan ini dengan mudah.

- Beberapa aplikasi yang bundle di Windows, terpisah-pisah di Linux
Saat perkuliahan Web Programming, pengguna Windows jika menggunakan XAMPP, tinggal Download, Install, dan jalankan.
Instalasi LAMP?


3. Sistem Operasi Linux Tidak Stabil
Apakah stabil menurut pengguna dan developer sama?
Pengguna kebanyakan dan pengguna yang mau belajar persepsinya juga bisa beda.
- Persepsi pengguna kebanyakan jika ada masalah pada aplikasi, misal crash; tinggal install ulang Windowsnya,
kemudian pasang kembali aplikasi-aplikasi yang sudah mereka simpan sebelumnya.
Pada Linux, harus mencari solusi-solusi online, membaca dokumentasi, dll.
Solusi komunitas, ada berapa banyak komunitas offline yang bisa ditemui di Indonesia? Ya, memang ada KPLI, dll, tetapi berapa banyak
yang dikenal masyarakat secara luas? Orang pertama yang akan ditanya jika ada masalah dengan komputer, biasanya adalah orang yang terdekat.
Komunitas online, tentu saja syaratnya harus memiliki koneksi internet. Bisa saja ke warnet untuk online, tapi jeda waktu antara mengajukan pertanyaan
hingga mendapatkan jawaban bisa sangat lama. Pengguna kebanyakan biasanya membutuhkan solusi cepat, dibuktikan bila mendapatkan masalah pada Windows
daripada mencari solusi berlama-lama biasanya mereka pilih install ulang.

- Pengguna yang mau belajar, agak lebih mudah, karena mereka mau mencari solusi, tapi kebanyakan solusi membutuhkan waktu, yang seringkali tidak mereka miliki.

- Developer vs Distro, banyak juga developer upstream yang komplen, atau memberikan statement mereka tidak bertanggung dan tidak melayani komplen jika menggunakan
aplikasi yang versinya lebih lama dari versi X.
Sementara pada distribusi Linux yang mengklaim Stabil, life cyclenya bisa panjang. contoh: Debian, Centos, Distro2 LTS, Slackware, dll. Sering ditemukan laporan
bug pada suatu aplikasi, yang ternyata bug tersebut sudah diperbaiki pada versi terbarunya, tapi di repo Distro tersebut belum ada. Solusinya pengguna harus
membuild sendiri versi terbarunya, yang seringkali membutuhkan dependensi-dependensi yang versinya juga lebih baru, yang tentu saja berlawanan dengan prinsip
stabil menurut distro.
Comment Author Avatar
Pendapat saya berdasarkan pengalaman di lingkungan sendiri:
Part II...
5. Linux Tidak Populer
Desktop Linux memang tidak populer. Kalo ini fakta datanya banyak. Tapi buat sampel ndak usah jauh-jauh, dilingkungan masing-masing, dari 10 orang,
berapa orang yang menggunakan Linux sebagai desktop?
kalau diberikan alasan di Rusia jadi OS nasional, bisa dijawab
"Emang gw tinggal di Rusia?", "Ok, gw pake, trus kalo ada masalah, gw harus ke Rusia, dan gw harus belajar bahasa Rusia?, bahasa Inggris aja gw masih belepotan."
Seperti yang saya tulis sebelumnya; jika ada masalah orang pertama yang ditanya adalah orang terdekat.

6. Tidak Bisa Main Game di Linux
Di Linux memang sudah bisa untuk gaming sejak lama, pertanyaanya, apakah game yang biasa saya mainkan ada di Linux?
Game yang paling booming di lingkungan saya adalah game online, dan itu bukan game-game STEAM, ndak banyak disini PC yang sanggup jalanin STEAM.
Game offline? Terlalu banyak game yang bisa disebutkan, yang membuat pengguna komputer kebanyakan bilang "Linux tidak bisa buat game".

Mungkin jika ada solusi dari masalah-masalah diatas, akan sangat membantu untuk saya sosialisasi Linux dikalangan dekat.
Di kampus kecil saya, satu angkatan yang menggunakan Linux Desktop untuk sehari-hari cuma saya sendiri :)
Ada beberapa teman yang menggunakan Linux, tapi itu hanya sebatas menggunakan untuk mencoba-coba ketertarikan mereka dengan Hacking saja.
Distro yang digunakan biasanya Kali Linux. Dan tetap saja jika ada masalah dengan aplikasi diluar tool-tool yang mereka gunakan, akan membuat mereka kebingungan.
Bahkan untuk navigasi pada CLI pun masih banyak yang bingung. Tapi saya maklumi dan saya hargai, setidaknya mereka sudah mau mencoba menggunakan Linux.
Tapi saya sering merasa menyesal, saya tidak bisa bantu banyak jika mereka mendapatkan masalah dengan toolsnya, karena saya hanya pengguna harian, merangkul
mereka agar menjadi pengguna Desktop Linux harian agar bisa menjadi populer, bukan hal yang mudah :)

Maaf jika ada penulisan dan penggunaan tanda baca yang membingungkan, dan kalau ada kata-kata yang kurang berkenan.
Sebenarnya masih banyak hal-hal yang bisa saya curahkan, tapi belum bisa menemukan kata-kata yang tepat.
"Seek for solutions not problems"
Comment Author Avatar
walaupun susah kalopun di niatin pasti bisa kok.

cari tiket pesawat dengan harga murah klik.
tiketturindo.com
Tiket Pesawat
Comment Author Avatar
Saya hendak memberikan sejumlah saran dan kritik:

Pertama:

Saya memberikan dukungan terhadap usaha edukasi free software di Indonesia dan terkhusus saya sangat mendukung penyebutan "GNU/Linux" untuk GNU/Linux, alih-alih penyebutan "Linux" untuk GNU/Linux. Di sisi edukasi (pendidikan), hendaknya kita memberikan gambaran yang akurat dan konsisten kepada orang awam (masyarakat) bahwa dari sejarah, sistem operasi kita berasal dari minimal dua hal fundamental: Proyek GNU (1983) dan dari kernel Linux (1991 proprietary, 1992 free). Hendaknya penamaan GNU/Linux untuk sistem GNU/Linux dipertahankan secara konsisten seperti pada artikel di atas demi edukasi.

Kedua:

Adapun mengenai setiap posting di blog ini, hendaknya ditulis dengan jelas siapa penulisnya dan disertai alamat email (silakan lihat man ls pada bagian paling bawah sebagai contoh) entah pada bagian bagian awal atau akhir posting. Hal ini sangat penting mengingat pembaca harus tahu siapa penulis dari artikel yang mereka baca, sebagaimana siapa developer dari free software yang mereka gunakan.

Semoga situs ini makin baik.

NB: saya sangat senang jika kita bisa saling sapa di Telegram http://telegram.me/Malsasa.
Comment Author Avatar
setahu saya linux lebih aman dari windows
tapi banyak yg gapake linux gara gara gabisa main game wkwk
tapi pas dilihat dari no 6 keren juga ya, steam banyak juga game ya yg seru apalagi linux enak dipakainya

Silahkan tinggalkan komentar jika ada masukan, pertanyaan, kritik ataupun dukungan. Namun pastikan untuk berkomentar secara sopan.